Banyak suasana Idul Adha atau Lebaran Haji atau dalam bahasa jawanya Riyaya Besar 10 Dzulhijjah 1431 H yang saya temui semasa hidup saya. Baru pertama kali ini saya bisa menikmati suasana Idul Adha bersama keluarga saya disekolah tercinta. Ternyata suasana lebaran disekolah tidak kalah menariknya dengan suasana bersama keluarga dirumah. saya dan warga MAN 2 lainnya diharuskan oleh sekolah untuk merayakan lebaran disekolah.
Untuk pertama kalinya saya dan teman sekelas saya mendengar penumuman tersebut, sangat berat hati saya dan teman-teman mengikuti kebijakan sekolah untuk ikut serta merayakan Hari Besar Islam (HBI) Idul Adha disekolah. Pada saat itu saya mendengar ocehan teman saya, katanya “lah sumeh, mending dirumah. percuma kaga bakal di absen” sungguh dalam hati saya ingin setuju pada pendapatnya. Tetapi karena saya sebagai organisator OSIS, saya dan teman-teman OSIS diwajibkan oleh pembina untuk ikut merayakan dan memeriahkan lebaran bersama di sekolah. Dalam hati saya, “yah, apa boleh buat. Sudah tuntutan sekolah. Tidak ada salahnya untuk saya coba” dan dari situ saya mengurungkan niat untuk merayakan lebaran dirumah.
Setelah saya meminta izin kepada kedua orang tua saya, akhirnya saya diizinkan untuk merayakan lebaran disekolah. Pada saat itu saya sedikit sedih karena saya tahun ini tidak bisa untuk merayakan lebaran bersama keluarga dirumah.
Hari H pun telah tiba, saya dan warga MAN 2 yang hadir berkumpul di lapangan sekolah untuk menunggu teman kami yang sedang ada dijalan sekaligus mempersiapkan untuk sholat IED.
Setelah sholat IED, kami dimohon oleh panitia untuk tidak meninggalkan kampus MAN 2 dikarenakan untuk melihat prosesi penyembelihan hewan qurban. Saya berinisiatif untuk mengambil gambar untuk bahan edukasi saya dan teman-teman. Saya dan teman-teman menunggu tukang potong hewan sambil Takbir-an bersama.
Tukang potong pun datang bersama rekannya dengan membawa alat yang dibutuhkan dalam prosesi penyembelihan. Penyembelihan pun segera dimulai. Hewan yang pertama adalah kerbau. Karena badannya yang besar dan tenaganya yang kuat, tukang potong dan rekan-rekannya kesulitan untuk mengatur posisi hewan. Dewan guru yang berada di TKP pun ikut membantu walaupun sekedar mengintruksikan. Pada saat itu, saya cepat-cepat mempersiapkan kamera handphone untuk mengambil gambar. Dan saya mengamil gambar yang menurut saya penting untuk saya publiksikan.
Setelah pemotongan kerbau, dilanjutkan dengan pemotongan kambing perwakilan dari dewan guru ialah Pak H. M. Tohir Harun,Lc. Dan perwakilan dari siswa adalah M. Faris ‘Allam dari X.2.
Setelah pemotongan usai, saya dan teman-teman sekelas dibolehkan untuk kembali kerumah masing-masing. Tetapi saya, Almas, Faris, dan Firza merencanakan untuk kerumah sahabat kami yang bernama Tulus untuk bersilaturahmi. Dulu kami adalah 1 band waktu di Mts, tapi teman kami tulus melanjutkan ke sekolah lain. Sungguh sangat di sayangkan band kami ternyata hanya “sebuah nama sebuah cerita”. Walaupun begitu, kami pun tetap bersama dan tetap menjadi sahabat yang tidak melupkan satu sama lain.
Karena matahari hampir membentuk sudut 900 saya berniat untuk mengajak Almas, Faris, Firza, dan Tulus bersilaturahmi ke rumah guru kami sewaktu kami di MTs. Dan akhirnya merekapun menyetujuinya tetapi Almas tidak ikut, karena ada urusan keluarga. Apa boleh buat, kami berangkat ber-4. Di jalan, saya janjian dengan salah satu teman MTs kami untuk janjian ke rumah guru kami. kami pun datang tepat pada waktunya. Disusul dengan salah satu teman kami, Mala. Kami pun berbincang-bincang kesana kemari, tiba-tiba Fikri, Dito, dan Danu datang. Semakin meriahlah rumah guru kami dengan kedatangan mereka.]
Waktu Dzuhur pun terlewat beberapa menit, kami menuju ke mushola terdekat untuk mendirikan sholat dzuhur berjamaah. Setelah sholat, kami pun berbincang-bincang kembali sambil menunggu hidangan makan siang yang sedang disiapkan oleh tuan rumah. Hidangan pun telah siap, kami menyantapnya bersama.
Setelah selesai makan, salah satu teman kami Firza mengusulkan untuk pamit karena ada urusan keluarga pada jam 2. Wah, dalam hati saya berkata, “hahahaha….. ide yang bagus”. Lalu rombongan kami pun pamit duluan dan rombongan teman kami masih dirumah guru kami.
Saya dapet sms dari teman osis saya di sekolah katanya saya dan firza mau ikut bakaran engga. Saya pun menjawab bahwa kami sedang ada keperluan. Dalam hati saya “wah, ke man 2 gak yah? Masa w doang? Mana jam segini lagi…. Yaudahlah pulang aja, lagian belum lebaran ma keluarga di rumah” saya pun memutuskan untuk pulang juga.
Dan seperti itulah pengalaman saya sewaktu Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1431 H.
NB: jangan lupa komentarnya yaaaa… ^_^
Thanks…..
Search
-
Recent Post
Category
Archives
Visitors
Support By